Modul Audio Video, Kompetensi Keahlian Audio Video terdapat di Sekolah Menengah Kejuruan bidang keahlian Teknologi Rekayasa dan Informasi, Audio video juga kita di SMP mau pun SMA, jika pada sekolah tersebut menjadikan audio video sebagai pelajaran Muatan lokalnya.
Setelah mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan belajar dan lembar kerja yang ada pada modul, diharapkan peserta
Minggu, 28 November 2010
Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana
A. DESKRIPSI JUDUL
PENGGUNAAN ALAT BANTU DAN ALAT UKUR SEDERHANA merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi penggunaan AVO meter dan penggunaan test pen.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang pengertian mengukur dan mengenal simbol-simbol alat ukur yang terdapat dalam alat ukur. Kegiatan Belajar 2 berisi penggunaan AVO meter, fungsi dan
PENGGUNAAN ALAT BANTU DAN ALAT UKUR SEDERHANA merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi penggunaan AVO meter dan penggunaan test pen.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang pengertian mengukur dan mengenal simbol-simbol alat ukur yang terdapat dalam alat ukur. Kegiatan Belajar 2 berisi penggunaan AVO meter, fungsi dan
Memasang Instalasi Listrik Sederhana
DESKRIPSI JUDUL
Modul ini membahas konsep dan prinsip pemasangan instalasi listrik dasar dengan penekanan pada pengetahuan, kemampuan (kompetensi), ketrampilan dan profesionalisme sesuai dengan bidang keahliannya.
Modul ini mencakup Persyaratan Umum Instalasi Listik (PUIL), syarat-syarat instalasi listrik, keselamatan dan kesehatan kerja, simbol-simbol elektroteknik, gambar rangkaian instalasi
Modul ini membahas konsep dan prinsip pemasangan instalasi listrik dasar dengan penekanan pada pengetahuan, kemampuan (kompetensi), ketrampilan dan profesionalisme sesuai dengan bidang keahliannya.
Modul ini mencakup Persyaratan Umum Instalasi Listik (PUIL), syarat-syarat instalasi listrik, keselamatan dan kesehatan kerja, simbol-simbol elektroteknik, gambar rangkaian instalasi
Pesawat Audio
A. DESKRIPSI JUDUL
PESAWAT AUDIO merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi identifikasi prosedur baku pengoperasian peralatan audio, pembacaan buku manual, dan mengenal peralatan elektronik audio.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang buku manual, informasi yang terdapat dalam buku manual, dan simbol-simbol keamanan yang baku. Kegiatan
PESAWAT AUDIO merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi identifikasi prosedur baku pengoperasian peralatan audio, pembacaan buku manual, dan mengenal peralatan elektronik audio.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang buku manual, informasi yang terdapat dalam buku manual, dan simbol-simbol keamanan yang baku. Kegiatan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
DESKRIPSI JUDUL
Modul ini memberikan pengetahuan tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang menyangkut maksud dan tujuan, ruang lingkup dan acuan serta peraturan lain yang ada hubungannya dengan keselamatan kerja.
Dengan adanya peraturan yang harus diikuti sebagai rambu-rambu pekerjaan yang dimulai dari perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
Modul ini memberikan pengetahuan tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang menyangkut maksud dan tujuan, ruang lingkup dan acuan serta peraturan lain yang ada hubungannya dengan keselamatan kerja.
Dengan adanya peraturan yang harus diikuti sebagai rambu-rambu pekerjaan yang dimulai dari perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
Sabtu, 27 November 2010
Penggunaan Peralatan Bengkel
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul PENGGUNAAN PERALATAN BENGKEL memiliki ruang lingkup meliputi peralatan tangan dan peralatan mesin yang digunakan dibengkel.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang peralatan tangan meliputi kikir, gergaji tangan, tap dan ulir, dan alat ukur. Kegiatan Belajar 2 membahas tentang solder dan penggunaannya. Kegiatan Belajar 3
Modul PENGGUNAAN PERALATAN BENGKEL memiliki ruang lingkup meliputi peralatan tangan dan peralatan mesin yang digunakan dibengkel.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang peralatan tangan meliputi kikir, gergaji tangan, tap dan ulir, dan alat ukur. Kegiatan Belajar 2 membahas tentang solder dan penggunaannya. Kegiatan Belajar 3
Rangkaian Listrik Arus Searah
DESKRIPSI JUDUL
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH merupakan modul teori dan atau praktikum yang memuat penerapan dari hukum-hukum kelistrikan, serta memuat kajian atau teori dalam menganalisa rangkaian .
Modul ini terdiri atas 5 (lima) kegiatan belajar yang mencakup tegangan dan daya listrik, cara – cara menganalisis rangkaian listrik arus searah seperti teori Thevenin, Superposisi, Norton,
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH merupakan modul teori dan atau praktikum yang memuat penerapan dari hukum-hukum kelistrikan, serta memuat kajian atau teori dalam menganalisa rangkaian .
Modul ini terdiri atas 5 (lima) kegiatan belajar yang mencakup tegangan dan daya listrik, cara – cara menganalisis rangkaian listrik arus searah seperti teori Thevenin, Superposisi, Norton,
Pesawat Video
DESKRIPSI JUDUL
PESAWAT VIDEO merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi identifikasi prosedur baku pengoperasian peralatan video, pembacaan buku manual, dan mengenal komponen peralatan elektronik video.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang buku manual, informasi yang terdapat dalam buku manual, dan simbol-simbol keamanan yang baku. Kegiatan
PESAWAT VIDEO merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi identifikasi prosedur baku pengoperasian peralatan video, pembacaan buku manual, dan mengenal komponen peralatan elektronik video.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang buku manual, informasi yang terdapat dalam buku manual, dan simbol-simbol keamanan yang baku. Kegiatan
Rangkaian Listrik Arus Bolak Balik
DISKRIPSI JUDUL
RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK merupakan modul teori dan atau praktikum yang memuat penerapan dari hukum-hukum kelistrikan, serta memuat kajian atau teori dalam menganalisa rangkaian dalam arus bolak-balik..
Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar yang mencakup dasar listrik arus bolak-balik, rangkaian seri arus bolak-balik beban resistor dan induktor, rangkaian
RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK merupakan modul teori dan atau praktikum yang memuat penerapan dari hukum-hukum kelistrikan, serta memuat kajian atau teori dalam menganalisa rangkaian dalam arus bolak-balik..
Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar yang mencakup dasar listrik arus bolak-balik, rangkaian seri arus bolak-balik beban resistor dan induktor, rangkaian
Sensor dan Trandauser
A. DESKRIPSI JUDUL
SENSOR DAN TRANDUSER merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi berbagai komponen sensor dan komponen tranduser serta penjelasan prinsip kerjanya dan contoh-contoh bentuk dari sensor dan tranduser.
Dalam modul ini terdapat 2 (dua) Kegiatan Belajar yang masing-masing memberikan kompetensi di bidang sensor dan tranduser.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan
SENSOR DAN TRANDUSER merupakan modul yang memiliki ruang lingkup meliputi berbagai komponen sensor dan komponen tranduser serta penjelasan prinsip kerjanya dan contoh-contoh bentuk dari sensor dan tranduser.
Dalam modul ini terdapat 2 (dua) Kegiatan Belajar yang masing-masing memberikan kompetensi di bidang sensor dan tranduser.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan
Komponen Pasif
DESKRIPSI JUDUL
KOMPONEN PASIF merupakan modul praktikum yang membahas tentang tiga macam komponen pasif dibidang teknik elektro yaitu resistor, kapasitor, dan induktor. Pembahasan tersebut meliputi jenis dan kode pada resitor, kode huruf dan angka pada kapasitor, dan pembahasan tentang induktor.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, yang mencakup: penjelasan tentang jenis-jenis
KOMPONEN PASIF merupakan modul praktikum yang membahas tentang tiga macam komponen pasif dibidang teknik elektro yaitu resistor, kapasitor, dan induktor. Pembahasan tersebut meliputi jenis dan kode pada resitor, kode huruf dan angka pada kapasitor, dan pembahasan tentang induktor.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, yang mencakup: penjelasan tentang jenis-jenis
Hukum Kelistrikan
DESKRIPSI JUDUL
HUKUM KELISTRIKAN merupakan modul teori dan atau praktikum berisi bahasan mengenai arus dan penghantar, penerapan hukum-hukum kelistrikan, serta jenis-jenis sambungan resistor.
Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar yang mencakup arus dan penghantar, hukum Ohm dan hukum Kirchoff, serta susunan resistor antara lain seri, paralel, seri-paralel, dan bintang-segitiga.
HUKUM KELISTRIKAN merupakan modul teori dan atau praktikum berisi bahasan mengenai arus dan penghantar, penerapan hukum-hukum kelistrikan, serta jenis-jenis sambungan resistor.
Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar yang mencakup arus dan penghantar, hukum Ohm dan hukum Kirchoff, serta susunan resistor antara lain seri, paralel, seri-paralel, dan bintang-segitiga.
Dasar Mesin Arus Bolak Balik
DASAR MESIN ARUS BOLAK-BALIK merupakan modul yang berisi pembahasan mengenai konsep-konsep dasar mesin arus bolak-balik (prinsip dasar, mesin induksi, mesin sinkron dan transformator). Untuk memperjelas konsep tersebut, disertakan rumus-rumus dasar beserta contoh-contohnya.
Modul ini berisi empat kegiatan belajar yaitu : Kegiatan belajar I dan II berisi dasar mesin arus bolak-balik dan
Modul ini berisi empat kegiatan belajar yaitu : Kegiatan belajar I dan II berisi dasar mesin arus bolak-balik dan
Instalasi Peralatan Audio Rumah Tangga
DESKRIPSI JUDUL
INSTALASI PERALATAN AUDIO RUMAH TANGGA merupakan modul praktikum yang berisi tentang pedoman dan praktik pemasangan peralatan audio yang khusus digunakan pada rumah tangga bukan pada audio profesional.
Modul ini terdiri dari 6 (enam) kegiatan belajar, yang mencakup: pedoman instalasi peralatan audio rumah tangga yang meliputi pemasangan mikropun, tape recorder, penerima(tuner)
INSTALASI PERALATAN AUDIO RUMAH TANGGA merupakan modul praktikum yang berisi tentang pedoman dan praktik pemasangan peralatan audio yang khusus digunakan pada rumah tangga bukan pada audio profesional.
Modul ini terdiri dari 6 (enam) kegiatan belajar, yang mencakup: pedoman instalasi peralatan audio rumah tangga yang meliputi pemasangan mikropun, tape recorder, penerima(tuner)
Keselamatan Kerja Listrik
DISKRIPSI JUDUL
KESELAMATAN KERJA LISTRIK merupakan modul praktikum yang menjelaskan aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait dengan kelistrikan. Modul ini termasuk dalam lingkup bidang keahlian teknik elektro dan program keahlian teknik listrik pemakaian.
Modul ini terdiri dari 5 (empat) kegiatan belajar, yang mencakup: kebakaran listrik, shock listrik (kejutan listrik), listrik
Dasar Semikonduktor
DESKRIPSI JUDUL
Dasar Semikonduktor merupakan modul pratikum yang membahas tentang pengertian semikonduktor, karakteristik dioda semikonduktor, penggunaan dioda semikonduktor, serta transistor dan aplikasinya dalam suatu rangkaian sederhana.
Modul pembelajaran yang berjudul Dasar Semikonduktor ini terdiri atas 4 (empat) kegiatan belajar atau pokok bahasan, yakni: Pengertian Semi-konduktor,
Dasar Semikonduktor merupakan modul pratikum yang membahas tentang pengertian semikonduktor, karakteristik dioda semikonduktor, penggunaan dioda semikonduktor, serta transistor dan aplikasinya dalam suatu rangkaian sederhana.
Modul pembelajaran yang berjudul Dasar Semikonduktor ini terdiri atas 4 (empat) kegiatan belajar atau pokok bahasan, yakni: Pengertian Semi-konduktor,
Dasar Mesin Listrik Arus Searah
DESKRIPSI JUDUL
DASAR MESIN ARUS SEARAH merupakan modul yang memuat pembahasan mengenai konsep-konsep dasar mesin arus searah (prinsip dasar timbulnya ggl, generator arus searah, dan motor arus searah). Untuk memperjelas konsep tersebut, disertakan rumus-rumus dasar beserta contoh-contohnya. Di akhir tiap kegiatan belajar diberikan latihan soal serta di akhir modul diberikan soal evaluasi untuk
DASAR MESIN ARUS SEARAH merupakan modul yang memuat pembahasan mengenai konsep-konsep dasar mesin arus searah (prinsip dasar timbulnya ggl, generator arus searah, dan motor arus searah). Untuk memperjelas konsep tersebut, disertakan rumus-rumus dasar beserta contoh-contohnya. Di akhir tiap kegiatan belajar diberikan latihan soal serta di akhir modul diberikan soal evaluasi untuk
Akumulator
DISKRIPSI JUDUL
AKUMULATOR merupakan modul praktikum berisi tentang konstruksi akumulator, prinsip kerja akumulator, larutan elektrolit dari akumulator, serta proses pengisian akumulator pada timah hitam. Modul ini termasuk dalam lingkup bidang keahlian teknik elektro dan program keahlian teknik listrik pemakaian.
Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar, yang mencakup: konstruksi
AKUMULATOR merupakan modul praktikum berisi tentang konstruksi akumulator, prinsip kerja akumulator, larutan elektrolit dari akumulator, serta proses pengisian akumulator pada timah hitam. Modul ini termasuk dalam lingkup bidang keahlian teknik elektro dan program keahlian teknik listrik pemakaian.
Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar, yang mencakup: konstruksi
Menggambar Teknik Elektronika
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul “MENGGAMBAR TEKNIK ELEKTRONIKA” merupakan modul praktikum yang berisi standarisasi gambar teknik, jenis-jenis peralatan yang dipergunakan dalam gambar teknik, serta teknik menggambar berbantuan komputer.
Dalam modul ini terdapat 3 (tiga) kegiatan belajar yang masing-masing memberikan kompetensi di bidang elektronika standarisasi gambar teknik, yang berisi berbagai
Modul “MENGGAMBAR TEKNIK ELEKTRONIKA” merupakan modul praktikum yang berisi standarisasi gambar teknik, jenis-jenis peralatan yang dipergunakan dalam gambar teknik, serta teknik menggambar berbantuan komputer.
Dalam modul ini terdapat 3 (tiga) kegiatan belajar yang masing-masing memberikan kompetensi di bidang elektronika standarisasi gambar teknik, yang berisi berbagai
Dasar FLIP - FLOP
Dasar Flip Flop ini meliputi: rangkaian Latch, SR Flip-flop, D Flip-flop, T flip-flop, JK flip-flop, dan Master-slave JK flip-flop. Modul ini diarahkan untuk penguasaan teori flip-flop dari bangunan dasar berbasis gerbang NAND, maupun gerbang NOR.
Dalam modul ini mencakup pula simbol-simbol flip-flop dan tabel kebenarannya serta dikenalkan juga aplikasi penggunaan Latch. Modul diakhiri
Dasar Digital
DESKRIPSI JUDUL
Modul “DASAR DIGITAL” ini berisikan pengetahuan tentang dasar dasar teknik digital dimulai dengan pengetahuan tentang sistem bilangan yang ada pada dunia digital, gerbang–gerbang dasar dan pengembang-annya serta kombinasi gerbang dasar dan dilengkapi dengan contoh penerapan rangkaian digital dalam beberapa aplikasi.
Modul ini terdiri atas 4 (empat) kegiatan belajar, yang
Modul “DASAR DIGITAL” ini berisikan pengetahuan tentang dasar dasar teknik digital dimulai dengan pengetahuan tentang sistem bilangan yang ada pada dunia digital, gerbang–gerbang dasar dan pengembang-annya serta kombinasi gerbang dasar dan dilengkapi dengan contoh penerapan rangkaian digital dalam beberapa aplikasi.
Modul ini terdiri atas 4 (empat) kegiatan belajar, yang
RPP dan Silabus TIK SMP
RPP dan Silabus TIK (Teknologi Komunikasi dan Informasi) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP TIK SMP Kelas VII
2. RPP TIK SMP Kelas VIII
3. RPP TIK SMP Kelas IX
RPP :
1. RPP TIK SMP Kelas VII
2. RPP TIK SMP Kelas VIII
3. RPP TIK SMP Kelas IX
RPP dan Silabus Seni Budaya SMP
RPP dan Silabus Seni Budaya dan Keterampilan ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Seni Budaya SMP Kelas VII
2. RPP Seni Budaya SMP Kelas VIII
3. RPP Seni Budaya SMP
RPP :
1. RPP Seni Budaya SMP Kelas VII
2. RPP Seni Budaya SMP Kelas VIII
3. RPP Seni Budaya SMP
RPP dan Silabus Penjas SMP
RPP dan Silabus Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Penjaskes SMP Kelas VII
2. RPP Penjaskes SMP Kelas VIII
3. RPP
RPP :
1. RPP Penjaskes SMP Kelas VII
2. RPP Penjaskes SMP Kelas VIII
3. RPP
Jumat, 26 November 2010
RPP dan Silabus PAI SMP
RPP dan Silabus Pendidikan Agama Islam (PAI) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP PAI SMP Kelas VII
2. RPP PAI SMP Kelas VIII
3. RPP PAI SMP Kelas IX
Silabus :
RPP :
1. RPP PAI SMP Kelas VII
2. RPP PAI SMP Kelas VIII
3. RPP PAI SMP Kelas IX
Silabus :
RPP dan Silabus Matematika SMP
RPP dan Silabus Matematika ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP : Matematika
1. RPP Matematikai SMP Kelas VII
2. RPP Matematika SMP Kelas VIII
3. RPP Matematika SMP Kelas IX
Rabu, 17 November 2010
RPP dan Silabus Geografi SMP
RPP dan Silabus Geografi ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Geografi SMP Kelas VII
2. RPP Geografi SMP Kelas VIII
3. RPP Geografi SMP Kelas IX
Silabus :
1.
RPP :
1. RPP Geografi SMP Kelas VII
2. RPP Geografi SMP Kelas VIII
3. RPP Geografi SMP Kelas IX
Silabus :
1.
RPP dan Silabus PKN SMP
RPP dan Silabus PKN ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP PKN SMP Kelas VII
2. RPP PKN SMP Kelas VIII
3. RPP PKN SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus PKN SMP Kelas
RPP :
1. RPP PKN SMP Kelas VII
2. RPP PKN SMP Kelas VIII
3. RPP PKN SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus PKN SMP Kelas
Senin, 15 November 2010
RPP dan Silabus Ekonomi SMP
RPP dan Silabus Ekonomi ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Ekonomi SMP Kelas VII
2. RPP Ekonomi SMP Kelas VIII
3. RPP Ekonomi SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus
RPP :
1. RPP Ekonomi SMP Kelas VII
2. RPP Ekonomi SMP Kelas VIII
3. RPP Ekonomi SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus
RPP dan Silabus KIMIA SMP
RPP dan Silabus KIMIA ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP KIMIA SMP Kelas VII
2. RPP KIMIA SMP Kelas VIII
Silabus :
1. Silabus KIMIA SMP Kelas VII
2. Silabus
RPP :
1. RPP KIMIA SMP Kelas VII
2. RPP KIMIA SMP Kelas VIII
Silabus :
1. Silabus KIMIA SMP Kelas VII
2. Silabus
Sabtu, 13 November 2010
RPP dan Silabus Fisika SMP
RPP dan Silabus Fisika ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Fisika SMP Kelas VII
2. RPP Fisika SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus Fisika SMP Kelas VII
2. Silabus
RPP :
1. RPP Fisika SMP Kelas VII
2. RPP Fisika SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus Fisika SMP Kelas VII
2. Silabus
RPP dan Silabus Biologi SMP
RPP dan Silabus Biologi ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Biologi SMP Kelas VIII
2. RPP Biologi SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus Biologi SMP Kelas VIII
2.
RPP :
1. RPP Biologi SMP Kelas VIII
2. RPP Biologi SMP Kelas IX
Silabus :
1. Silabus Biologi SMP Kelas VIII
2.
RPP dan Silabus Bahasa Inggris SMP
RPP dan Silabus Bahasa Inggris ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Bahasa Inggris SMP Kelas VII
2. RPP Bahasa Inggris SMP Kelas VIII
3. RPP Bahasa Inggris SMP Kelas
RPP :
1. RPP Bahasa Inggris SMP Kelas VII
2. RPP Bahasa Inggris SMP Kelas VIII
3. RPP Bahasa Inggris SMP Kelas
RPP dan Silabus Bahasa Indonesia SMP
RPP dan Silabus Bahasa Indonesia ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
RPP :
1. RPP Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
2. RPP Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
3. RPP Bahasa Indonesia
RPP :
1. RPP Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
2. RPP Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
3. RPP Bahasa Indonesia
RPP dan Silabus TIK SMA
RPP dan Silabus TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabus
RPP :
1. RPP TIK SMA Kelas X
2. RPP TIK SMA Kelas XI
3. RPP TIK SMA Kelas XII
Silabus :
1
RPP :
1. RPP TIK SMA Kelas X
2. RPP TIK SMA Kelas XI
3. RPP TIK SMA Kelas XII
Silabus :
1
RPP dan Silabus Sosiologi SMA
RPP dan Silabus Sosiologi ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabus
RPP :
1. RPP Sosiologi SMA Kelas X
2. RPP Sosiologi SMA Kelas XI
3. RPP Sosiologi SMA Kelas XII
Silabus :
1. Silabus
RPP :
1. RPP Sosiologi SMA Kelas X
2. RPP Sosiologi SMA Kelas XI
3. RPP Sosiologi SMA Kelas XII
Silabus :
1. Silabus
RPP dan Silabus Seni Budaya SMA
RPP dan Silabus Seni Budaya pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabus
RPP :
1. RPP Seni Budaya SMA Kelas X
2. RPP Seni Budaya SMA Kelas XI
3. RPP Seni Budaya SMA Kelas XII
Silabus :
1. Silabus Seni Budaya SMA Kelas X
2. Silabus Seni Budaya
RPP :
1. RPP Seni Budaya SMA Kelas X
2. RPP Seni Budaya SMA Kelas XI
3. RPP Seni Budaya SMA Kelas XII
Silabus :
1. Silabus Seni Budaya SMA Kelas X
2. Silabus Seni Budaya
Jumat, 12 November 2010
RPP dan Silabus Sejarah SMA
RPP dan Silabus Sejarah (IPA) dan Sejarah (IPS) pada Sekolah Menengah Atas (SMA) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. RPP dan Silabus
RPP :
1. RPP Sejarah SMA Kelas X
2. RPP Sejarah IPA SMA Kelas XI
3. RPP
RPP :
1. RPP Sejarah SMA Kelas X
2. RPP Sejarah IPA SMA Kelas XI
3. RPP
RPP dan Silabus Penjaskes SMA
RPP dan Silabus Penjaskes ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
Untuk lebih lengkap RPP dan silabusnya silakan anda lihat RPP dan Silabus lengkap SMA RPP dan Silabus lengkap SMA
Untuk lebih lengkap RPP dan silabusnya silakan anda lihat RPP dan Silabus lengkap SMA RPP dan Silabus lengkap SMA
RPP dan Silabus PAI SMA
RPP dan Silabus PAI (Pendidikan Agama Islam) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
Untuk lebih lengkapnya anda bisa melihat RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP PAI SMA Kelas X
Untuk lebih lengkapnya anda bisa melihat RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP PAI SMA Kelas X
RPP dan Silabus Matematika SMA
RPP dan Silabus Matematika IPA dan Matematika IPS pada Sekolah Menengah Atas (SMA) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Beriku RPP dan Silabusnya
Untuk lebih lengkapnya anda bisa melihat RPP dan Silabus
RPP dan Silabus Kimia SMA
RPP dan Silabus Kimia ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
untuk lebih lengkap RPP dan Silabusnya anda bisa melihat RPP dan Silabus Lengkap SMA atau bisa melihat RPP dan Silabus Kimia
untuk lebih lengkap RPP dan Silabusnya anda bisa melihat RPP dan Silabus Lengkap SMA atau bisa melihat RPP dan Silabus Kimia
RPP dan Silabus PKN SMA
RPP dan Silabus PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Beriku RPP dan Silabusnya
Untuk lebih lengkap RPP dan silabus anda silakan anda melihat RPP dan Silabus Lengkap SMA atau
Untuk lebih lengkap RPP dan silabus anda silakan anda melihat RPP dan Silabus Lengkap SMA atau
RPP dan Silabus Geografi SMA
RPP dan Silabus Geografi ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
Untuk lebih lengkap RPP dan Silabus anda coba anda lihat disini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP Geografi
RPP dan Silabus Fisika SMA
RPP dan Silabus Fisika (IPA) dan Sejarah (IPS) pada Sekolah Menengah Atas (SMA) ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. RPP dan Silabusnya
Anda membutuhkan RPP dan Silabus yang lain anda bisa lihat di RPP dan
Anda membutuhkan RPP dan Silabus yang lain anda bisa lihat di RPP dan
RPP dan Silabus Ekonomi SMA
RPP dan Silabus Ekonomi ni mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
untuk lebih lenkap RPP dan Silabus yang anda cari coba anda lihat disini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP
untuk lebih lenkap RPP dan Silabus yang anda cari coba anda lihat disini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP
RPP dan Silabus Biologi SMA
RPP dan Silabus Biologi ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
Untuk lebih lengkap RPP dan Silabus anda, anda bisa melihat ini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP Biologi SMA Kelas
Untuk lebih lengkap RPP dan Silabus anda, anda bisa melihat ini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP Biologi SMA Kelas
Kamis, 11 November 2010
RPP dan Silabus Bahasa Inggris SMA
RPP dan Silabus Bahasa Inggris ni mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Beriku RPP dan Silabusnya
Untuk lebih lengkap RPP dan Silabusnya anda bisa melihat kesini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP Bahasa
Untuk lebih lengkap RPP dan Silabusnya anda bisa melihat kesini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP Bahasa
RPP dan Silabus Bahasa Indonesia SMA
RPP dan Silabus Bahasa Indonesia ini mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk pencapaian, penilaian, alaokasi waktu serta sumber belajar Tahun Pelajaran 2009/2010. Berikut RPP dan Silabusnya
untuk lebih lengkap RPP dan Silabusnya anda bisa lihat disini RPP dan Silabus Lengkap SMA
RPP :
1. RPP
Selasa, 09 November 2010
Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri merupakan salah satu aspek perkembangan psikososial peserta didik yang penting dipahami oleh seorang guru. Hal ini karena kensep diri merupakan salah satu variable yang menentukan dalam proes pendidikan. Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita dilahirkan dengan konsep diri tertentu. Bahkan ketika dilahirkan kita tidak memiliki konsep diri, tidak memiliki pengetahuan
Aspek Aspek Perkembangan Anak
Perkembangan Anak. inilah yang menarik dari anak karena anak berkebang tidak secara serentak, dalam artian anak berkembang secara bertahap sesuai dengan usianya, anak memang unik, karena segala tindakan atau apa yang dilakukan selalu menjadi perhatian semua orang.
adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:
A. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik
adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:
A. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik
Perkembangan Kognitif Anak
Di dalam kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanyapemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebihkompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan, anakperlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.
Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebahagian besar aktivitas dalam
Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebahagian besar aktivitas dalam
Perkembangan Bahasa Anak
Bahasa adalah bentuk aturan atau sIstem lambang yang digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara mengacu pada simbol verbal.
Selain itu bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural dan musik. Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal
Perkembangan Sosial Anak
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain.
Apa yang telah dipelajari anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi
Apa yang telah dipelajari anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi
Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengandalian gerak tubuh. Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh,keterampilan motorik,dan kontrol motorik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak prasekolah adalah keturunan, makanan bergizi, masa pra lahir,pola asuh atau peran ibu, kesehatan, perbedaan jenis kelamin, rangsangan dari
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak prasekolah adalah keturunan, makanan bergizi, masa pra lahir,pola asuh atau peran ibu, kesehatan, perbedaan jenis kelamin, rangsangan dari
Perkembangan Emosi Anak
Perkembangan Emosi Anak. Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan.
Adapun masa Perkembangan Emosi Anak akan dijelaskan dibawah ini.
Karakteristik Perkembangan Emosi
Adapun masa Perkembangan Emosi Anak akan dijelaskan dibawah ini.
Karakteristik Perkembangan Emosi
Senin, 08 November 2010
Laporan Praktikum Ilmu dan Teknologi Telur
PENGAMATAN KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR SEGAR
Latar belakang
Kualitas telur merupakan factor yang terpenting dalam pemasaran karena berkaitan erat dengan selera konsumen, baik kualitas telur utuh yang segar maupun telur awetan maupun telur awetan atau olahan. Pada telur utuh segar yang perlu diperhatikan kualitas eksternalnya yaitu: ukuran telur, bentuk oval, warna kerabang, tekstur
Latar belakang
Kualitas telur merupakan factor yang terpenting dalam pemasaran karena berkaitan erat dengan selera konsumen, baik kualitas telur utuh yang segar maupun telur awetan maupun telur awetan atau olahan. Pada telur utuh segar yang perlu diperhatikan kualitas eksternalnya yaitu: ukuran telur, bentuk oval, warna kerabang, tekstur
Citra Guru Profesional
Citra Guru Profesional
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Citra guru berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Profesi guru pada mulanya dikonsep sebagai kemampuan memberi dan mengembangkan pengetahuan peserta didik. Tetapi
Aliran Jabariyah
A. Latar Belakang
Tuhan adalah pencipta alam semesta, termasuuk didalamnya manusia itu sendiri, selanjutnya Tuhan bersipat Mahakuasa dan mempunyai kehendak yang bersifat mutlak. Disini timbulah pertanyaan sampai dimanakah manusia sebagai ciptan Tuhan, bergantung pada kehendak dan kekuasan mutlak Tuhan dalam menentukan perjalanaan hidupnya ?. Diberikah manusia kemerdekaan dalam menentukan
Tinjauan Teori Perkembangan Fisik Motorik
MENU PEMBELAJARAN FISIK-MOTORIK ANAK USIA 3 – 6 TAHUN
Masa usia dini adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik-motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial. Periode ini merupakan masa yang sangat fundamental bagi kehidupan, dimana pada masa ini proses perkembangan berjalan dengan
Masa usia dini adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik-motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial. Periode ini merupakan masa yang sangat fundamental bagi kehidupan, dimana pada masa ini proses perkembangan berjalan dengan
Kurikulum Model Pembelajaran Paud Melalui Bermain Kreatif Berbasis Budaya Lokal (Nilai-nilai Kearifan Lokal)
I. Pendahuluan
A. Rasional (diambil dari buku kurikulum hasil belajar)
Pentingnya pendidikan bagi usia dini sudah tidak dapat diragukan lagi, karena awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan ataupun upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal.
Pendidikan usia dini merupakan upaya-upaya pendidikan yang dilakukan dengan sadar
Fungsi Kode Etik
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas prosefional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Biggs dan Blocher mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :
Melindungi suatu
Biggs dan Blocher mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :
Melindungi suatu
Etika Guru Profesional
Dalam Kode Etik Guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Dari ketiga kalimat tersebut, ada beberapa etika guru diantaranya :
1. Etika guru terhadap peserta didik tercermin.
Dalam membimbing anak didiknya Ki Hajar Dewantara mengemukakan tiga kalimat padat yang terkenal yaitu ing ngarso sung
1. Etika guru terhadap peserta didik tercermin.
Dalam membimbing anak didiknya Ki Hajar Dewantara mengemukakan tiga kalimat padat yang terkenal yaitu ing ngarso sung
Sanksi Pelanggaran Kode Etik Guru Profesional
Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik.
Ketentuan itu merupakan akibat logis dari self
Ketentuan itu merupakan akibat logis dari self
Contoh Penerapan Kode Etik Guru Profesional
Guru memiliki kewajiban untuk membimbing anak didik seutuhnya dengan tujuan membentuk manusia pembangunan yang pancasila”. Inilah bunyi kode etik guru yang pertama dengan istilah “berbakti membimbing” yang artinya mengabdi tanpa pamrih dan tidak pandang bulu dengan membantu (tanpa paksaan, manusiawi). Istilah seutuhnya lahir batin, secara fisik dan psikis. Jadi guru harus berupaya dalam membentuk
Syarat Guru Profesional
Syarat Guru Profesional memang merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap guru. Guru profesional merupakan impian semua guru di tanah air, banyak hal utuk mewujudkan rasa keprofesionalitas seorang guru seperti sayarat-syarat dibawah. Untuk menjadi seorang guru profesional tidaklah sulit, karena profesionalnya seorang guru datang dari guru itu sendiri,
Seorang guru sebenarnya memiliki
Seorang guru sebenarnya memiliki
Doktrin Aliran Jabariah
Menurut asy-syahratsani, jabariyah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Jabariyah Ekstrim
Doktrin Jabariyah ekstrim adalah segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya sendiri . Misalnya , kalau seorang pencuri , perbuatan mencuri bukanllah terjadi atas kehendaknya sendiri akan tetapi timbul
a. Jabariyah Ekstrim
Doktrin Jabariyah ekstrim adalah segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya sendiri . Misalnya , kalau seorang pencuri , perbuatan mencuri bukanllah terjadi atas kehendaknya sendiri akan tetapi timbul
Tokoh-Tokoh Aliran Jabariah
Menurut asy-syahratsani, tokoh-tokoh paham Jabariah sebagai berikut :
a. Ja’d bin Dirham
Al-Ja’d adalah seorang maulana bani hakim, tinggal di Damaskus . Ia dibesarkan didalam lingkungan orang kristen yang senang membicarakan teologi. Semula dia dipercaya untuk mengajarkan dilingkungan pemerintah bani umayah, tetapi setelah tampak pikiran-pikiran yang kontroversional , bani umayah
a. Ja’d bin Dirham
Al-Ja’d adalah seorang maulana bani hakim, tinggal di Damaskus . Ia dibesarkan didalam lingkungan orang kristen yang senang membicarakan teologi. Semula dia dipercaya untuk mengajarkan dilingkungan pemerintah bani umayah, tetapi setelah tampak pikiran-pikiran yang kontroversional , bani umayah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Citra Guru
Sudjana (dalam Mustafa, 2005) menjelaskan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru yang mengakibatkan rendahnya citra guru disebabkan oleh faktor berikut:
Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapa pundapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan
Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru
Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapa pundapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan
Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru
Guru Abad 21 adalah Guru dengan Profesionalitas Tinggi
Memasuki abad 21, tugas guru tidak akan semakin ringan. Menurut Wardiman Djojonegoro dalam ke|1as kerjanya yang disampaikan pada SeminarNasional Wawasan Profesi Guru Tahun 2000 ICMI Orwil Jawa Timur di Surabaya tanggal 21 Desember 1996, bangsa kita menyiapkan diri untuk memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ciri SDM yang berkualitas tersebut adalah
Memiliki kemampuan dalam
Memiliki kemampuan dalam
Citra Guru dalam Masyarakat Modern
Dalam pandangan masyarakat modern, guru belum merupakan profesi yang profesional jika hanya mampu membuat murid membaca, menulis dan berhitung, atau mendapat nilai tinggi, naik kelas, dan lulus ujian. Masyarakat modern menganggap kompetensi guru belum lengkap jika hanya dilihat dari keahlian dan ketrampilan yang dimiliki melainkan juga dari orientasi guru terhadap perubahan dan inovasi.
Bagi
Bagi
Citra Guru dalam Masyarakat Tradisional (Pramodern)
Di dalam bahasa Sansekerta, guru berarti yang dihormati. Rasa hormat ini sampai kini masih hidup di tengah masyarakat tradisional/pedesaan. Mereka masih menaruh rasa hormat dan status sosial yang tinggi terhadap profesi guru. Di kepulauan Sangihe, misalnya, masyarakat menyebut guru pria dengan panggilan tuan, lengkapnya tuan guru, suatu panggilan yang penuh rasa kagum dan hormat terhadap profesi
Minggu, 07 November 2010
Kompetensi Profesionalisme Guru
A. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungna prses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa
Sikap Profesional Keguruan
A. Sasaran Sikap Profesional
Guru sebagai pendidikan profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Baimana guru meningkatkan pelayanannya,
Guru sebagai pendidikan profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Baimana guru meningkatkan pelayanannya,
Tantangan Guru Sebagai Tenaga Profesional
Pembahasan sebelumnya memberikan gambaran bahwa secara konsep gur sebagai tenaga profesional harus memenuhi berbagai persyaratan kompetensi untuk menjalankan tugas dan kewenangannya secara profesional, sementara kondisi riil di lapangan masih amat memperhatikan, baik secara kuantitas, kualitas maupun profesionalitas guru. Persoalan ini masih ditambah adanya berbagai tantangan ke depan yang masih
Pengembangan Profesi Keguruan
A. Konsep Dasar
Proses pendidikan merupakan suatu proses yang snagat profesional artinya dilaksanakan oleh pelaku-pelaku yang profesional. Karena guru sebagai salah satu pelaku pendidikan, maka guru di dalam masyarakat adlah seorang profesional. Sama halnya dengan profesi-profesi lainnya, profesi guru di dalam masyarakat adalah suatu profesi yang kompetitif. Ini memberi pemahaman bahwa profesi
Proses pendidikan merupakan suatu proses yang snagat profesional artinya dilaksanakan oleh pelaku-pelaku yang profesional. Karena guru sebagai salah satu pelaku pendidikan, maka guru di dalam masyarakat adlah seorang profesional. Sama halnya dengan profesi-profesi lainnya, profesi guru di dalam masyarakat adalah suatu profesi yang kompetitif. Ini memberi pemahaman bahwa profesi
Kode Etik Profesi Keguruan
A. Pengertian Kode Etik
Setiap profesi, seperti telah dibicarakan dalam bagian terdahulu, harus mempunyai kode etik profesi. Dengan demikian, jabatan dokter, notaris, arsitek, guru, dan lain-lain yang merupakan bidang pekerjaan profesi mempunyai kode etik. Sama halnya dengan kata profesi sendiri, penafsiran tentang kode etik juga belum memiliki pengertian yang sama. Sebagai contoh, dapat
Setiap profesi, seperti telah dibicarakan dalam bagian terdahulu, harus mempunyai kode etik profesi. Dengan demikian, jabatan dokter, notaris, arsitek, guru, dan lain-lain yang merupakan bidang pekerjaan profesi mempunyai kode etik. Sama halnya dengan kata profesi sendiri, penafsiran tentang kode etik juga belum memiliki pengertian yang sama. Sebagai contoh, dapat
Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.
Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan
Filum-filum Hewan Invertebrate
Filum Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksual/ generatif konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
Kelas hewan berambut getar (cikata)
Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
Kelas hewan berspora
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksual/ generatif konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
Kelas hewan berambut getar (cikata)
Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
Kelas hewan berspora
Hewan Invertebrata
1. Pengertian
Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
2. Filum-filum hewan invertebrate
Filum Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang
Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
2. Filum-filum hewan invertebrate
Filum Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang
Pengangkutan Zat Melalui Phloem
Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang
Transportasi Pada Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan
Tumbuhan
Pengangkutan Zat Melalui Xylem
Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) : pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui :
bulu akar --> epidermis -->
Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui :
bulu akar --> epidermis -->
Pengertian Irigasi
Irigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaan mulai dari tumbuh sampai masa panen. Air tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali.
Irigasi dikehendaki dalam situasi: Bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada
Irigasi dikehendaki dalam situasi: Bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada
Sejarah Irigasi
Secara umum menjelaskan perkembangan mulai dari adanya usaha pembuatan irigasi sangat sederhana, perkembangan irigasi di Mesir, Babilonia, India,dll kemudian bagaimana perkembangan irigasi di Indonesia sampai saat sekarang.
Di Bali, irigasi sudah ada sebelum tahun 1343 M, hal ini terbukti dengan adanya sedahan (petugas yang melakukan koordinasi atas subak-subak dan mengurus pemungutan pajak atas
Di Bali, irigasi sudah ada sebelum tahun 1343 M, hal ini terbukti dengan adanya sedahan (petugas yang melakukan koordinasi atas subak-subak dan mengurus pemungutan pajak atas
Pengertian Polusi Air
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan.
Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
Kadarnya melebihi
Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
Kadarnya melebihi
Pengalaman Penerapan Jenis Irigasi Khusus
1. Irigasi Pasang-Surut di Sungai Cimanuk
Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Garut, dikenal apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation). Teknologi yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan. Di sini dalam dua minggu
Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Garut, dikenal apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation). Teknologi yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan. Di sini dalam dua minggu
Jenis-jenis Irigasi
1. Irigasi Permukaan
Irigasi Permukaan terjadi di mana air dialirkan pada permukaan lahan. Di sini dikenal alur primer, sekunder dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi
Irigasi Permukaan terjadi di mana air dialirkan pada permukaan lahan. Di sini dikenal alur primer, sekunder dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi
Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari
Bahaya Dari Akibat Polusi Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut
Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan
Pengelolaan Air Sangat Buruk
Musim hujan terendam air, musim kemarau kering kerontang. Demikian nasib 125 juta penduduk Pulau Jawa. Setelah hampir empat ratus ribu hektar sawah terendam musim banjir lalu, kali ini giliran kekeringan yang melanda. Untuk areal sawah saja, 204.322 hektar sudah kering akhir Juli lalu. Bahkan, 19.562 di antaranya mengalami puso. "Ini karena kita tidak memiliki manajemen air secara terpadu," kata
Bencana itu Makin Lama Tambah Parah
Tanda bahaya itu sebenarnya sudah dibunyikan sejak awal tahun 2008 yaitu musim kering datang lebih cepat dari perkiraan. Sekitar pertengahan Mei lalu, hujan mulai enggan turun di daerah pantai utara (pantura), yaitu Kabupaten Cirebon dan Indramayu, yang menjadi kawasan lumbung padi Jawa Barat.
Berbagai peringatan dini sudah diberikan sejak awal oleh Dinas Pertanian setempat melalui media massa.
Berbagai peringatan dini sudah diberikan sejak awal oleh Dinas Pertanian setempat melalui media massa.
Krisis Air di Pulau Jawa
Dalam "Diskusi Teknik Kehutanan" akhir tahun lalu di Jakarta, Badan Planologi Departemen Kehutanan mengeluarkan data luas hutan Pulau Jawa yang cukup mengerikan. Luas kawasan yang masih berhutan atau lahan yang masih ditutup pepohonan di Jawa tahun 1999/2000 hanya empat persen. Kawasan itu sebagian besar merupakan wilayah tangkapan air pada daerah aliran sungai (DAS). Data ini memang bersifat
Reformasi Sumber Daya Air di Indonesia
Indonesia membutuhkan reformasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air (SDA). Ada sejumlah alasan mengapa reformasi tersebut perlu dilakukan. Pertama, sektor air di Indonesia tidak mampu untuk memenuhi pertumbuhan dan berbagai tuntutan sebagai konsekuensi akibat meningkatnya populasi.
Kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian meningkat, tetapi gagal dipenuhi dan
Globalisasi dan Budaya
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
Sabtu, 06 November 2010
Modul Otomotif Lengkap
Modul Otomotif memang sangat penting bagi siswa smk otomotif, maupun guru otomotif tidak menutup kemungkinan juga untuk mahasiswa teknik mesi/otomotif untuk mempelajari modul-modul otomotif dibawah ini. Selain membanntu proses pembelajaran Modul ini juga menunjang dalam proses pembuatan rpp dan silabus otomotif,
Pada Modul Otomotif ini ada beberapa modul yang bisa anda download seperti
Pada Modul Otomotif ini ada beberapa modul yang bisa anda download seperti
Mengelas dengan Proses Las Gas Tungsten
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Mengelas dengan Proses Las Gas Tungsten (las TIG) ini membahas dasar-dasar pengetahuan tentang las gas tungsten, praktik pengelasan, dan pengetahuan tentang pemeriksaan pengelasan berikut dengan cara memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: prinsip pengelasan las gas tungsten dan prosedur pemasangan
Las Gas Metal
Las Gas Metal ini membahas dasardasar pengetahuan tentang las gas metal, praktik pengelasan, dan pengetahuan tentang pemeriksaan pengelasan berikut dengan cara memperbaiki kerusakan/ cacat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: prinsip pengelasan las gas metal dan prosedur pemasangan perlengkapannya, distorsi dan pencegahannya, pengelasan sambungan sudut dengan
Mengelas Tingkat Lanjut dengan Proses Las Gas Metal
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Mengelas Tingkat Lanjut dengan Proses Las Gas Metal ini membahas tentang gambar dan prosedur pengelasan, pengetahuan tentang mesin las gas metal berikut cara memasang piranti-piranti pendukungnya, praktik pengelasan, dan praktik pemeriksaan dan perbaikan cacat akibat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: pengetahuan gambar kerja
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Mengelas Tingkat Lanjut dengan Proses Las Gas Metal ini membahas tentang gambar dan prosedur pengelasan, pengetahuan tentang mesin las gas metal berikut cara memasang piranti-piranti pendukungnya, praktik pengelasan, dan praktik pemeriksaan dan perbaikan cacat akibat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: pengetahuan gambar kerja
Merawat 250 Jam Operasi Mesin (Moontly)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul Merawat 250 jam operasi mesin (moontly) dengan kode ABMR 020.03-1.A. berisi tentang materi dan informasi tentang: prosedur perawatan, pemeriksaan dan pengoperasian mesin/unit alat berat pada berbagai keadaan. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait dengan penanganan perawatan,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul Merawat 250 jam operasi mesin (moontly) dengan kode ABMR 020.03-1.A. berisi tentang materi dan informasi tentang: prosedur perawatan, pemeriksaan dan pengoperasian mesin/unit alat berat pada berbagai keadaan. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait dengan penanganan perawatan,
Merawat 10 Jam Operasi Mesin (Daily)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Merawat 10 jam operasi mesin (daily) dengan kode ABMR 020.01-1.A. berisi tentang materi dan informasi tentang prosedur perawatan, pemeriksaan dan pengoperasian mesin/unit alat berat pada berbagai keadaan. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait dengan penanganan perawatan,
Merawat Unit Machine Harian
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Merawat Unit/ Machine Harian dengan kode ABMR 020.01- 1.A berisi materi dan informasi tentang prosedur perawatan dan pemeriksaan engine sebelum, sambil dan sesudah dioperasikan, termasuk prosedur pengoperasian unit/ machine. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dalam pengoperasian alat berat. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis
Melepas dan Memasang Motor Starter
BAB I
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI
Modul ini membahas tentang Melepas dan Memasang Motor Starter, khususnya untuk kendaraan alat berat. Materi yang dibahas antara lain: prinsip kerja motor starter, melepas motor starter, pemeriksaan dan pengujian starter dan memasang motor starter. Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar, kegiatan belajar 1 membahas tentang prinsip kerja motor starter dan
Merawat Baterai
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Merawat Baterai dengan kode ABMR 011.018-1.A berisi materi dan informasi tentang prosedur pelepasan dan pemasangan baterai, mengaktifkan baterai, memeriksa dan mengisi baterai, metode melakukan jumper baterai. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait penangan baterai. Materai
Perawatan Unit Machine 50 Jam
Modul Merawat Unit/ Machine 50 Jam Operasi membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui pada pekerjaan perawatan 50 jam operasi secara efektif, efisien dan aman. Materi yang akan dipelajari dalam modul ini adalah: Perawatan unit/ machine 50 jam pada kendaraan jenis: Dozer, Excavator, Wheel Loader, Dump Truck, Motor grader dan kendaraan Timberjack model 610. Modul ini terdiri dari
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Under Carriage
A. DESKRIPSI
Modul PEKERJAAN DASAR UNDER CARRIAGE ABMR-011.021-1A membahas tentang hal penting yang perlu diketahui agar siswa dapat memahami undercarriage alat berat. Materi dalam modul ini membahas lima unit komponen utama underrcariage kendaraan alat berat, yang meliputi : track shoe, track roller dan carrier roller, front idler dan rearidler, track frame, recoil spring.
Kegiatan belajar 1).
Modul PEKERJAAN DASAR UNDER CARRIAGE ABMR-011.021-1A membahas tentang hal penting yang perlu diketahui agar siswa dapat memahami undercarriage alat berat. Materi dalam modul ini membahas lima unit komponen utama underrcariage kendaraan alat berat, yang meliputi : track shoe, track roller dan carrier roller, front idler dan rearidler, track frame, recoil spring.
Kegiatan belajar 1).
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Kelistrikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan pekerjaan dasar kelistrikan dengan kode ABMR 011.016 -1A berisi materi dan informasi tentang dasar listrik, arus, tegangan, tahanan, hukum Ohm, daya listrik. Pada modul ini juga mengungkap tentang rangkaian kelistrikan yaitu rangkaian seri, parelel dan kombinasi, serta masalah magnet dan induksi. Materai diuraikan dengan pendekatan praktis
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi main clutch assy,
Mengidentifikasidirect/over drive transmission assy,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi main clutch assy,
Mengidentifikasidirect/over drive transmission assy,
Modul Melepas dan Memasang Hydraulic Tank
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul Melepas dan Memasang Hydraulic tank ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat menservis hydraulic tank secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Konstruksi dan fungsi hydraulic tank ,
Melepas hydraulic tank ,
Memasang hydraulic tank Modul ini terdiri atas tiga
Melepas dan Memasang Cylinder Head Group
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul melepas dan memasang cylinder head group dengan kode ABMR.030.02-1.A berisi materi dan informasi tentang prosedur pelepasan dan pemasangan cylinder head group. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan.
Modul ini disusun dalam 2 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemahaman prinsip dan cara kerja motor bensin 2 tak maupun 4 tak,
Pemahaman prinsip kerja dari motor
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemahaman prinsip dan cara kerja motor bensin 2 tak maupun 4 tak,
Pemahaman prinsip kerja dari motor
Mempersiapkan Komponen Kendaraan Untuk Perbaikan Pengecatan Ulang Kecil
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan komponen kendaraan untuk perbaikan pengecatan ulang kecil”. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah persiapan komponen bodi kendaraan untuk pengecatan ulang kecil.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian pengecatan ulang dan pengecatan ulang kecil
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan komponen kendaraan untuk perbaikan pengecatan ulang kecil”. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah persiapan komponen bodi kendaraan untuk pengecatan ulang kecil.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian pengecatan ulang dan pengecatan ulang kecil
Mempersiapkan Permukaan Untuk Pengecatan Ulang
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang”. Sub kompetensi yang akan dicapai meliputi : Menghilangkan korosi/kerak dan mempersiapkan bodi untuk penggunaan cat dasar,
Menggunakan cat primer dan sealer,
Mempersiapkan permukaan yang telah diprimer untuk penyelesaian ulang.
Modul ini terdiri atas lima kegiatan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang”. Sub kompetensi yang akan dicapai meliputi : Menghilangkan korosi/kerak dan mempersiapkan bodi untuk penggunaan cat dasar,
Menggunakan cat primer dan sealer,
Mempersiapkan permukaan yang telah diprimer untuk penyelesaian ulang.
Modul ini terdiri atas lima kegiatan
Jumat, 05 November 2010
Pelaksanaan Pemeriksaan Keamanan/Kelayakan Kendaraan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/ kelayakan kendaraan ini membahas persyaratan desain yang berhubungan dengan keamanan kendaraan, persyaratan minimum untuk cara kerja sistem, prosedur pemeriksaan kendaraan/ komponen, petunjuk teknis cara menguji kendaraan bermotor, persyaratan pelaporan hasil pemeriksaan dan daftar pemeriksaan. Bahan ajar dalam modul ini
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/ kelayakan kendaraan ini membahas persyaratan desain yang berhubungan dengan keamanan kendaraan, persyaratan minimum untuk cara kerja sistem, prosedur pemeriksaan kendaraan/ komponen, petunjuk teknis cara menguji kendaraan bermotor, persyaratan pelaporan hasil pemeriksaan dan daftar pemeriksaan. Bahan ajar dalam modul ini
Pelaksanaan Pengkilatan dan Pemolesan
BAB I
PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “Pelaksanaan Pengkilatan dan Pemolesan”. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah mengkilapkan dan memoles. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang penggunaan peralatan pengkilapan, pemolesan, dan perlindungan pada pengecatan. Kegitan belajar 2 membahas tentang pelaksanaan
Alat Ukur
Alat Ukur ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat menggunakan dan memelihara alat ukur dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :Pengukuran linier langsung,
Pengukuran linier tak langsung,dan
Pengukuran sudut.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
Pengukuran linier tak langsung,dan
Pengukuran sudut.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
Bekerja dengan Mesin Umum
GLOSSARIUM
Height gage : Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda
Clearance : Celah; jarak bebas
Toolholder : Pemegang alat potong pada mesin perkakas
Chuck : Pemegang benda kerja (mesin bubut)Facing : Langkah kerja dengan pemakanan sedikit untuk meratakan permukaan
Tool bits : Bahan dasar pahat untuk digerinda menjadi alat potong
Template : Alat yang digunakan untuk menyesuaikan
Height gage : Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda
Clearance : Celah; jarak bebas
Toolholder : Pemegang alat potong pada mesin perkakas
Chuck : Pemegang benda kerja (mesin bubut)Facing : Langkah kerja dengan pemakanan sedikit untuk meratakan permukaan
Tool bits : Bahan dasar pahat untuk digerinda menjadi alat potong
Template : Alat yang digunakan untuk menyesuaikan
Melepas dan Mengganti/ Mengepas Pelindung Moudling Transfer Gambar-gambar Hiasan, Stiker dan Decal/Lis, Spoiler
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “melepas dan mengganti/mengepas pelindung moulding, transfer gambar-gambar hiasan, stiker dan decal/lis, dan spoiler. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah melepas pelindung moulding, transfer, dan decal. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian perangkat tambahan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “melepas dan mengganti/mengepas pelindung moulding, transfer gambar-gambar hiasan, stiker dan decal/lis, dan spoiler. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah melepas pelindung moulding, transfer, dan decal. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian perangkat tambahan
Melepas dan Mengganti Rangkaian Listrik/ Unit Elektronik
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kelistrikan bodi kendaraan. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang petunjuk umum kelistrikan bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 membahas tentang komponen kelistrikan bodi otomotif dan kegiatan belajar 3 tentang pelepasan dan pemasangan komponen kelistrikan bodi otomotif. Setelah mempelajari
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kelistrikan bodi kendaraan. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang petunjuk umum kelistrikan bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 membahas tentang komponen kelistrikan bodi otomotif dan kegiatan belajar 3 tentang pelepasan dan pemasangan komponen kelistrikan bodi otomotif. Setelah mempelajari
Melepas, Menyimpan dan Memasang Panel-panel Body Kendaraan Bagian-bagian Panel dan Perangkat Tambahan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kompetensi melepas, menyimpan dan memasang panel-panel bodi otomotif.Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang Peraturan K3L pekerjaan perbaikan panel-panel bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 tentang Bagian-bagian panel bodi kendaraan dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang Prosedur melepas,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kompetensi melepas, menyimpan dan memasang panel-panel bodi otomotif.Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang Peraturan K3L pekerjaan perbaikan panel-panel bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 tentang Bagian-bagian panel bodi kendaraan dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang Prosedur melepas,
Mengukur dengan Menggunakan Alat Ukur
Mengukur Dengan Alat Ukur ini berisi tentang penggunaan berbagai macam alat ukur berskala untuk digunakan dalam menentukan dimensi atau variabel. Penggunaan alat ukur secara tepat dan benar sangat penting, untuk itu diberikan pula cara perawatan dan pemeliharaan dari alat-alat ukur tersebut. Untuk dapat menentukan ukuran suatu benda diperlukan ketrampilan menggunakan alat ukur dengan baik. Modul
Melakukan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanas
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berisi materi praktis tentang Prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan yang meliputi : tujuan dan K3L, Pengertian umum, metode dan prosedur, dan langkahlangkah yang harus diperhatikan dalam prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan. Semua yang kami kupas dalam modul ini membahas tentang
Memasang Perapat Komponen Kendaraan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang Memasang perapat komponen kendaraan. Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang informasi teknik dan tipe-tipe bahan perapat, kegiatan belajar 2 membahas bahan perapat dan peralatannya dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang aplikasi bodysealer (perapat) bodi kendaraan. Setelah
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang Memasang perapat komponen kendaraan. Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang informasi teknik dan tipe-tipe bahan perapat, kegiatan belajar 2 membahas bahan perapat dan peralatannya dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang aplikasi bodysealer (perapat) bodi kendaraan. Setelah
Melakukan Prosedur Masking
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berisi materi praktis tentang Masking Pengecatan yang meliputi : tujuan dan K3L, perlengkapan dan bahan, metode dan bordir, dan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam masking pengecatan. Semua yang kami kupas dalam modul ini membahas tentang informasi penting yang dikemas secara sistematis disertai tugas-tugas praktis untuk diketahui siswa SMK
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berisi materi praktis tentang Masking Pengecatan yang meliputi : tujuan dan K3L, perlengkapan dan bahan, metode dan bordir, dan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam masking pengecatan. Semua yang kami kupas dalam modul ini membahas tentang informasi penting yang dikemas secara sistematis disertai tugas-tugas praktis untuk diketahui siswa SMK
Memilih Mempersiapkan dan Menggunakan Hiasan Trim Berperangkat
Memilih Mempersiapkan dan Menggunakan Hiasan Trim Berperangkat
Download disini!
Download disini!
Membuat Fabrikasi Komponen Fiberglass Bahan Komposit
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “Membuat (fabrikasi) komponen fiberglass/ bahan komposit. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah menentukan barang/ komponen yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit dan membuat (fabrikasi) barang/ komponen bodi kendaraan yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “Membuat (fabrikasi) komponen fiberglass/ bahan komposit. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah menentukan barang/ komponen yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit dan membuat (fabrikasi) barang/ komponen bodi kendaraan yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan
Kamis, 04 November 2010
Melakukan Fabrikas, Pembentukan, Pelengkungan dan Pencetakan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Memotong dengan panas dan gouging secara manual merupakan modul praktik yang menjelaskan tentang peralatan yang digunakan untuk memotong logam dengan cara panas.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, yang mencakup: pengetahuan tentang pemotongan dengan cara panas, tentang materi setting dan melakukan pemotongan pada berbagai keperluan,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Memotong dengan panas dan gouging secara manual merupakan modul praktik yang menjelaskan tentang peralatan yang digunakan untuk memotong logam dengan cara panas.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, yang mencakup: pengetahuan tentang pemotongan dengan cara panas, tentang materi setting dan melakukan pemotongan pada berbagai keperluan,
Gambar Bukaan/Bentangan Lanjut Benda Silinder/Persegi Panjang
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Lanjut Benda Silinder/Persegi Panjang. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris silinder adalah bendabenda yang mempunyai bentuk geometris dasar silindris
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Lanjut Benda Silinder/Persegi Panjang. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris silinder adalah bendabenda yang mempunyai bentuk geometris dasar silindris
Gambar Bukaan/Bentangan Geometri Lanjut Benda Transisi
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri Lanjut Benda Transisi. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris berbentuk transisi sering disebut dengan transformer adalah suatu bentuk benda
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri Lanjut Benda Transisi. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris berbentuk transisi sering disebut dengan transformer adalah suatu bentuk benda
Gambar Bukaan/Bentangan Geometri-Geometri Lanjut Benda Kerucut/konis
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri, Geometri Lanjut Benda Kerucut/konis. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang.
Benda geometris kerucut adalah benda-benda yang mempunyai bentuk geometris dasar
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri, Geometri Lanjut Benda Kerucut/konis. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang.
Benda geometris kerucut adalah benda-benda yang mempunyai bentuk geometris dasar
Pengujian, Pemeliharaan/ Service dan Penggantian Baterai
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pengujian, pemeliharaan/ service dan penggantian baterai dengan kode OPKR-50-001B berisi materi dan informasi tentang konstruksi baterai, pengujian baterai, melepas baterai, mengganti baterai, metode melakukan bantuan starter, perawatan baterai dan pengisian baterai, selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pengujian, pemeliharaan/ service dan penggantian baterai dengan kode OPKR-50-001B berisi materi dan informasi tentang konstruksi baterai, pengujian baterai, melepas baterai, mengganti baterai, metode melakukan bantuan starter, perawatan baterai dan pengisian baterai, selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi
Kopling
Kopling merupakan sautu sistem ata rancangan yangdapat menyabung, melepas perpindahan tenaga dari suatu benda yang berputar ke benda yang lainnya
Modul OPKR-30-002B tentang “Perbaikan Kopling dan Komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas/membongkar, merakit/memasang unit kopling dan sistem pengoperasian kopling beserta komponenkomponennya
Modul OPKR-30-002B tentang “Perbaikan Kopling dan Komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas/membongkar, merakit/memasang unit kopling dan sistem pengoperasian kopling beserta komponenkomponennya
Perbaikan Sistem Pendingin dan Komponen-komponennya
BAB I
PENDAHULUAN A. DESKRIPSI
Modul Sistem Pendingin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat memahami system pendingin mesin dan mengidentifikasi gangguan pada system pendingin. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pelepasan, pemeriksaan, dan penggantian komponen sistem pendingin.
Konstruksi dan cara kerja sistem
PENDAHULUAN A. DESKRIPSI
Modul Sistem Pendingin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat memahami system pendingin mesin dan mengidentifikasi gangguan pada system pendingin. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pelepasan, pemeriksaan, dan penggantian komponen sistem pendingin.
Konstruksi dan cara kerja sistem
Pemeliharaan/Servis Unit Transmisi Manual dan Komponen-Komponenya
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit transmisi manual dan komponen-komponenya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja transmisi manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi manual. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
Menyebutkan fungsi dan cara kerja transmisi manual.
Mengidentifikasi
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit transmisi manual dan komponen-komponenya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja transmisi manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi manual. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
Menyebutkan fungsi dan cara kerja transmisi manual.
Mengidentifikasi
Pemeliharaan/servis Sistem Pendingin dan Komponen Komponennya
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Pendingin dan Komponen komponennya membahas tentang sistem pendinginan pada mesin (engine) baik pada mesin diesel maupun mesin bensin. Tujuan dari modul ini agar mahasiswa memiliki subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya. Materi modul yang akan dipelajari meliputi :
Prinsip kerja sistem pendinginan mesin,
Bagian-bagian
Prinsip kerja sistem pendinginan mesin,
Bagian-bagian
Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Diesel
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar Diesel membahas tentang sistem bahan bakar diesel beserta cara pemeliharaan/servisnya.Tujuan dari modul ini agar mahasiswa memiliki subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.Materi modul yang akan dipelajari meliputi:
Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel,
Sistem dan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar Diesel membahas tentang sistem bahan bakar diesel beserta cara pemeliharaan/servisnya.Tujuan dari modul ini agar mahasiswa memiliki subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.Materi modul yang akan dipelajari meliputi:
Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel,
Sistem dan
Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa dan memelihara system bahan bakar bensin dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi: Sistem bahan bakar mekanik
Prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem bahan bakar mekanik,
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa dan memelihara system bahan bakar bensin dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi: Sistem bahan bakar mekanik
Prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem bahan bakar mekanik,
Pemeliharaan/ Servis Poros Penggerak Roda
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul OPKR-30-013B tentang “Pemeliharaan/ servis poros penggerak roda” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara/ servis, melepas/membongkar,merakit/memasang unit poros penggerak roda beserta komponenkomponennya secara efektif, efisien dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari yaitu :
Kegiatan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul OPKR-30-013B tentang “Pemeliharaan/ servis poros penggerak roda” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara/ servis, melepas/membongkar,merakit/memasang unit poros penggerak roda beserta komponenkomponennya secara efektif, efisien dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari yaitu :
Kegiatan
Pemeliharaan/ Servis unit Kopling dan komponen-komponen Sistem Pengoperasiannya
Pemeliharaan/servis unit Kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasiannya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja kopling, komponen unit kopling, hingga pemeriksaan kerusakan komponen kopling. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
Menyebutkan peranan dan fungsi kopling pada suatu kendaraan.
Mengetahui arti “kopling set” (Clutch Assembly) dan letak kopling
Menyebutkan peranan dan fungsi kopling pada suatu kendaraan.
Mengetahui arti “kopling set” (Clutch Assembly) dan letak kopling
Pemeliharaan/ Servis dan Perbaikan Kompresor Udara dan Komponen-komponennya
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul OPKR-10-005B tentang “Pemeliharaan/ servis dan perbaikan kompresor udara dan komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara, melepas/membongkar, merakit/memasang kompresor udara dan komponen-komponennya secara benar dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari meliputi: Kegiatan
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul OPKR-10-005B tentang “Pemeliharaan/ servis dan perbaikan kompresor udara dan komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara, melepas/membongkar, merakit/memasang kompresor udara dan komponen-komponennya secara benar dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari meliputi: Kegiatan
Pembongkaran Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Ban Dalam
A. DESKRIPSI
Modul Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi : Membongkar dan mengganti ban dalam dan luar,
Memeriksa dan memperbaiki ban dalam
Modul Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi : Membongkar dan mengganti ban dalam dan luar,
Memeriksa dan memperbaiki ban dalam
Pelaksanaan Pemeliharaan Service Komponen
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melaksanakan pemeliharaan/servis alat dan peralatan bengkel dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemeliharaan peralatan bengkel,
Keselamatan dan kesehatan kerja,
Minyak pelumas dan gemuk.
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melaksanakan pemeliharaan/servis alat dan peralatan bengkel dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemeliharaan peralatan bengkel,
Keselamatan dan kesehatan kerja,
Minyak pelumas dan gemuk.
Melepas, Memasang dan Menyetel Roda
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melepas, Memasang dan Menyetel Roda ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas, memasang dan menyetel roda secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi konstruksi jenis roda,
Melepas roda-roda,
Pemeriksaan roda, dan
Memasang roda.
Modul ini
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melepas, Memasang dan Menyetel Roda ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas, memasang dan menyetel roda secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi konstruksi jenis roda,
Melepas roda-roda,
Pemeriksaan roda, dan
Memasang roda.
Modul ini
Senin, 01 November 2010
Mengoperasikan Mesin CNC (Dasar)
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Mengoperasikan Mesin CNC. (Dasar) Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami instruksi kerja, melakukan pemeriksaan awal, mengoperasikan mesin CNC, dan pengawasan mesin/proses. Kompetensi ini merupakan salah
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Mengoperasikan Mesin CNC. (Dasar) Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami instruksi kerja, melakukan pemeriksaan awal, mengoperasikan mesin CNC, dan pengawasan mesin/proses. Kompetensi ini merupakan salah
Mengoperasikan dan Mengamati Mesin/Proses
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Mengoperasikan dan mengamati mesin/ proses dimaksudkan sebagai modul awal bagi peserta diklat untuk memahami proses produksi menggunakan mesin perkakas (terutama mesin NC/CNC). Modul ini berisi
Memperoleh instruksi kerja
Melaksanakan pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan
Mengoperasikan mesin/proses
Memonitor mesin/proses
B. PRASYARAT
Modul ini adalah modul
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Mengoperasikan dan mengamati mesin/ proses dimaksudkan sebagai modul awal bagi peserta diklat untuk memahami proses produksi menggunakan mesin perkakas (terutama mesin NC/CNC). Modul ini berisi
Memperoleh instruksi kerja
Melaksanakan pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan
Mengoperasikan mesin/proses
Memonitor mesin/proses
B. PRASYARAT
Modul ini adalah modul
Menggerindra Pahat dan Alat Potong
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Menggerinda alat adalah melaksanakan pengasahan alat potong, antara lain pahat mesin bubut dan pisau frais.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan telah mempunyai kemampuan tentang materi :
Teknik bengkel
Kerja gerinda
C. PETUNJUK
1. Bagi Peserta Diklat
Urutkan sub kompetensi sesuai urutan pada modul
Baca dan fahami perintah pada modul
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Menggerinda alat adalah melaksanakan pengasahan alat potong, antara lain pahat mesin bubut dan pisau frais.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan telah mempunyai kemampuan tentang materi :
Teknik bengkel
Kerja gerinda
C. PETUNJUK
1. Bagi Peserta Diklat
Urutkan sub kompetensi sesuai urutan pada modul
Baca dan fahami perintah pada modul
Mengeset Mesin dan Program Mesin NC/CNC (Dasar)
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan bagi siswa dalam belajar dan latihan keterampilan untuk mencapai kompetensi dalam bidang mengeset mesin dan program CNC. Modul berisi sejumlah informasi dan panduan latihan keterampilan bagi siswa, sehingga dapat memiliki kemampuan dalam memahami instruksi kerja, melaksanakan instruksi kerja, dan berkompeten dalam; memasang alat
Mengeset Mesin dan Mengedit Program mesin CNC
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang mengeset mesin dan mengedit program CNC. Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami persyaratan kerja, mengatur perlengkapan dan perkakas potong, mengatur kompensasi dan koreksi data alat potong, dan
A. DESKKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang mengeset mesin dan mengedit program CNC. Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami persyaratan kerja, mengatur perlengkapan dan perkakas potong, mengatur kompensasi dan koreksi data alat potong, dan
Memprogram Mesin CNC (Dasar)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Pemrograman Mesin CNC (Dasar). Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; mengenal dasar program dan bagianbagiannya, membuat program CNC sederhana, mengeset program dalam mesin CNC, dan mencoba program. Kompetensi
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Pemrograman Mesin CNC (Dasar). Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; mengenal dasar program dan bagianbagiannya, membuat program CNC sederhana, mengeset program dalam mesin CNC, dan mencoba program. Kompetensi
Mempergunakan Mesin Gerinda
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Mengerinda adalah modul praktikum bengkel kerja mesin dengan mesin gerinda. Modul inI terdiri dari empat kegiatan belajar, yaitu persyaratan pekerjaan, keselamatan kerja, pemilihan roda gerinda, dan menggerinda benda kerja. Diharapkan setelah mempelajari modul ini peserta diklat mampu menggerinda permukaan, silinder luar dan dalam, serta menggerinda tanpa
Mempergunakan Mesin Frais ( Komplek )
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan pembelajaran dalam kompetensi Mengefrais (kompleks) dengan kode M7.11A, dan durasi pembelajaran 120 jam @ 45 menit. Hasil belajar yang akan dicapai setelah mempelajari modul ini meliputi hasil belajar dari sisi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pembelajaran bersifat teori dan praktek, sehingga disamping menguasai materi, siswa
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan pembelajaran dalam kompetensi Mengefrais (kompleks) dengan kode M7.11A, dan durasi pembelajaran 120 jam @ 45 menit. Hasil belajar yang akan dicapai setelah mempelajari modul ini meliputi hasil belajar dari sisi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pembelajaran bersifat teori dan praktek, sehingga disamping menguasai materi, siswa
Mempergunakan Mesin Bubut ( Komplek )
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Membubut Kompleks adalah modul praktikum bengkel kerja mesindengan mesin bubut yang menjelaskan kerja bubut lanjut. Modul initerdiri dari tiga kegiatan belajar, yaitu persiapan pekerjaan, pemilihanalat potong, dan kerja bubut komplek. Diharapkan setelah mempelajarimodul ini peserta diklat mampu membubut, tirus, eksentris,pembubutan benda kerja panjang dan benda
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Membubut Kompleks adalah modul praktikum bengkel kerja mesindengan mesin bubut yang menjelaskan kerja bubut lanjut. Modul initerdiri dari tiga kegiatan belajar, yaitu persiapan pekerjaan, pemilihanalat potong, dan kerja bubut komplek. Diharapkan setelah mempelajarimodul ini peserta diklat mampu membubut, tirus, eksentris,pembubutan benda kerja panjang dan benda
Melakukan Perhitungan Matematis
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan Matematis (M2. 13 C 5) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini bekaitan dengan dua modul sebelumnya yaitu
Melakukan perhitungan dasar dan Melakukan perhitungan lanjut (modul dengan kode M). Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Rasio trigonometri; Aplikasi sinus
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan Matematis (M2. 13 C 5) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini bekaitan dengan dua modul sebelumnya yaitu
Melakukan perhitungan dasar dan Melakukan perhitungan lanjut (modul dengan kode M). Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Rasio trigonometri; Aplikasi sinus
Melakukan Perhitungan Lanjut
Melakukan Perhitungan Lanjut (M2.8 C10) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu Melakukan perhitungan-dasar (modul dengan kode M).
Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Menaksir jawaban perkiraan; Melakukan kalkulasi dasar menyangkut persentase; Melakukan kalkulasi dasar yang
Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Menaksir jawaban perkiraan; Melakukan kalkulasi dasar menyangkut persentase; Melakukan kalkulasi dasar yang
Melakukan Perhitungan Dasar
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan-dasar (M2.7C10) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini modul awal tentang melakukan perhitungan, sebagai prasarat mempelajari Melakukan perhitungan-lanjut. Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi: Menerapkan empat aturan dasar kalkulasi; Melakukan penghitungan dasar
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan-dasar (M2.7C10) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini modul awal tentang melakukan perhitungan, sebagai prasarat mempelajari Melakukan perhitungan-lanjut. Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi: Menerapkan empat aturan dasar kalkulasi; Melakukan penghitungan dasar
Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Frais adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan keselamatan kerja baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASYARATTeori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Frais.
C. PETUNJUK
1. Bagi SiswaUrutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Frais adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan keselamatan kerja baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASYARATTeori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Frais.
C. PETUNJUK
1. Bagi SiswaUrutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami
Melakukan Pekerjaan dengan Mesin
A. DESKRIPSI
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Bubut adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan Aspek keselamatan kerja, baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASARAT
Teori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Bubut.
C. PETUNJUK
1. Bagi Siswa
Urutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami perintah
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Bubut adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan Aspek keselamatan kerja, baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASARAT
Teori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Bubut.
C. PETUNJUK
1. Bagi Siswa
Urutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami perintah
Langganan:
Postingan (Atom)